A.ENZIM
Disebut jga fermen yaitu seny.2 organik, lazimnya protein yang dapat mengakibatkan atau mempercepat reaksi biokimia berdasarkan proses katalisa. Enzi mini hanya bekerja sebagai katalisator organic terhadap reaksi2 dari substrat specific keg enzim bergantung pada suhu, derajat keasaman (pH) dan konsentrasi ion2.
NAMA ENZIM.
- Urease : Enzim pengurai ureum
- Protease : Enzim pengurai protein
- Lipase : Enzim pengurai lemak/lipid
- Reduktase : Enzim yang mempercepat reduksi
- HIdrolase : Enzim yang mempercepat hidrolisa
1. Penghasil Enzim
-mikro organisme(bakteri/jamur), misalnya lipase, amylase, streptokinase, penisillinase,dll.
-tumbuh-tumbuhan, dimana zat ini dipisahkan dan kadang2 dlm bentuk kristal, misalnya papase(dari carica papaya) dan bromelin (dari Annanas sativun).
Enzi dpt dibedakan atas:
Gugus protein / APO enzim
Gugus non protein/ gugusan protestik/koenzim. Kelompokini berperan dalam metabolisme sel-sel tb. Eg. Vit B1, nikotinamid, dll.
2. Fungsi Enzim
a. proses pencernaan dengan menguraikan lemak, protein & karbohidrat.
b. rx2 yang bertalian dgn proses pernafasan
c. efek2 dri vit berkenaan dgn kerja dri enzim2.
d. keseimbangan hormon2 supaya terpelihara dgn sintesa2 hormon/ pengurai hormon yang berlebihan oleh antagonisnya, misalnya kelebihan hormone insulin maka diuraikan oleh enzim insulinase
e. melindungi jar tb. Terhadap efek2 enzim yang dihasilkan misalnya zat perintang tripsip yang dpt meniadakan kelebihan tripsin.
3. kegunaan Enzim
a. sebagai penolong dlm pencernaan
b. membersihkan dan meyembuhkan luka2, dgn cara mencernakan secara selektif jar2 yang mati tanpa merusak jaringan yang sehat termasuk juga melindungi saluran darah yang mengelilingi luka tersebut.
c. Menghilangkan radang atau bengkak yang berguna pada pengobatan luka2.
d. Sebagai anti koagulansia
e. Sebagai pembantu dlm diagnosa
* Glukosa oksidase kadar glukosa dlm urine
* Uricase kadar as. Urat dlm darah
Analisa kadar enzim laktat dehidrogenase dlm serum darah
4. Efek Samping
-alergi terhadap streptokinase
B. vitamin
Merupakan suatu seny organic yang dalam jumlah sangat kecil dibutuhkan o/ tb. u/ memelihara fungsi dan metabolisme normal. Vitamin diperoleh dari mak. Sehari2
Penyebab defisiensi vit.
1.mak yang dikonsumsi sehari2 krng ckup mengandung vitamin
2.adanya ggusn pencernaan sehingga penyerapan vitamin ter ggu.
3.kebuthan akan vitamin meningkat, misalnya pada mas kehamilan, mas pertumb. Dan masa sembuh dri sakit.
.
Penggolongan Vitamin
a)vitamin yang larut dlm air
# THIAMIN # AS. FOLAT
# RIBOFLAVIN # AS.PANTOTENAT
# BIOTIN # CYANOCOBALAMIN
# RUTIN # AS. PARA AMINO BENZOAT
# AS. ASCORBAT # NIKOTINAMIDA
# PIRIDOKSIN
b)vitamin yang larut dalam lemak
# Vit A
# Vit D
# Vit E
# Vit K
Obat2 tersendiri
a) VIT B COMPLEKS
~ thianin =metabolisme karbohidrat : anoreksia, obstipasi, kejang otot,kesemutan, beri2 dgn polyneuritis & gguan jantung
~ dll telah jelas
C MINERAL & ELEMEN SUPRA
Mineral adlh zat organic yang dlm jumlah kecil bersifat essensial bagi banyak proses metabolisme dlm tb. Yg plg bnyak dbtuhkan adlh kalium, natrium, magnesium, fosfor & klorida.
Elemen supra adlh mineral yang dibuthkan kurang dari 20mg sehari, yakni besi seng, tembaga, mangan molibden, flour, krom, iod, selen & kobalt.
Fungsi masing2:
~ Ca & P u/ sebagian besar bertanggung jawabbagi kekuatan kerangka
~ K, Mg & P terutama u/ membentuk system pendapar intraselluler
~ Na, Cl berperan penting diruang intra selluler sebgai pengatur tek osmotik & tek darah normal
~ banyak eleman spura merupakan ko-faktor dari metallo-enzym, misalnya Fe, Zn, Mn, Mg & Cu; yang mengkatalisa banyak proses metabolisme.
~ F & Sr merupakan zat essensial bagi tl. Gigi & emailnya.
~ Iod merupakan bahan baku bagi sintesis hormone tiroid.
Penggunaan mineral khususny u/ prevensi & pengobatan defisiensi, terutama garam K& Ca, bgitu pula Na, Cl & phospat yang digunakan sbgai infuse dlm keadaan darurat dari elemen2 spura, hanya Fe, Zn, I, F & Sr yang digunakan sbgai obat zat2 lainya hanya dgunakan sbgai tmbhan pd preparat multivitamin atau sbgai food supplement.
OBAT2 TERSENDIRI
1. CaCl
merupakan kationyang terpenting dlm cairan intra sel dan merupakan zat essensial u/ mengatur keseimbangan asam2 serta isotoni dari sel jga dpt b’fungsi u/ mengaktivasi enzim dan proses fisiologis seperti penerusan impuls di saraf otot, kontraksi otot dan metabolisme karbohidrat
2. NaCL
Merupakan kation terpenting bagi cairan ekstra seldan berperan penting pada regulasi tek. osmotik sel. Juga berperan pd pembetukan perbedaan2 potensial listrik dlm kontraksi otot dan penerusan impuls saraf. Defisiensinya bsa terjadi akibat kerja fisik yang terlampau berat dan banyak berkeringat serta banyak minum air tanpa tambahan garam ekstra.
3.Ca
Sebagai bahan pembangun tulang, berperan penting pada regulasi daya rangsang dan kontraksi otot2 serta penerusan impuls saraf. selain itu Ca mengatur permeabilitas membrane sel bagi K & Na, aktivasi banyak rx enzim sperti pembekuan darah. Kekurangan = kelembekan tulang, & mudah terangsangnya otot saraf , akibat serangan2 tetania.
4. Seng sulfat
Kadar seng dalam tb. agak tinggi disbanding elemen lainnya, yng sbgian besar terdapat dalam tulang &prostate. Fungsinya adalah sbgai kofaktordlm minimal 100 enzim yang terlibatdalam segala prose metabolisme.
5. Flourida
Flour terutama ditimbun sbgai apatit di dentin dan email, juga dalam tiroid & ginjal. Ekspresinya melalui sal. Kemih dan keringat pda transpirasi berlebihan. Penggunaannya paling banyak u/ prevensi gigi berlubang (carries), yang berdasarkanatas rxnya dgn apatit. Flouro-apatit yang terbentuk bersifat lebih padat dan thn asam, yang terbentuk setiap kali maka gula dan karbohidrat.
6. Stronsium klorida
Elemen ini berguna melindungi gigi terhadap pengaruh thermis ( panas & dingin)dan kimiawi ( asam & gula ) yang disertai nyeri. Selain itu mengurangi sesitivitas gigi terhadap rangsangantersebut dgn jln membentuk lpisan pelindung keras di luar dentinyang sdh kehilangan emailnya karena erosi / pengendapan kalsium
7. Magnesium
Terdapat dlm tulang dan cairan intra sel, juga sebagai ko-faktor enzim- enzim yang menghasilkan energi. Berperan penting pada kontraksi otot.
8. Krom
Digunakan u/ krj insulin yang optimal dlm bntuk aktifnya sbgai seny. Organic GTF (Glukose Tolerance Factor), yang 20X lbh aktif dari pada garam2 krom anorganik.
9. Tembaga
Merupakan kofaktor bagi cytochromoxidase dan beta hidroksilaseyang mengubah dopamine menjadi noradrenalin, juga penting bgi sintesis hemoglobin. Kekurangannya dpt menyebabkan kelambanan psikomotor serangan epilepsi serta kelainan pda rambut.
Selasa, 26 Januari 2010
Diabetes melitus
DIABETES MELITUS
Mantik Bimo Nugroho, S.Farm., Apt.
DEFINISI
Merupakan suatu group sindrom heterogen yang semua gejalanya ditandai dengan peningkatan gula darah yang disebabkan oleh defisiensi insulin relatif atau absolut
Jenis – Jenis Diabetes
Tipe 1
Tergantung Insulin
Insulin dependent Diabetes mellitus
Rusaknya sel ß pankreas
Pengobatan dengan Insulin eksogen
Tipe 2
Tidak tergatung Insulin
Non Insulin dependent Diabetes Melitus
Resistensi organ target yang membatasi respon insulin endogen maupun eksogen
Pengobatan bertujuan untuk memelihara konsentrasi gula darah dengan antidiabetik oral maupun insulin eksogen
INSULIN
Didapatkan dari isolasi pankreas sapi dan babi. Selain itu dengan sintesis dari Escherrichia colli yang telah diubah secara genetik
Pada umumnya diinjeksikan secara subkutan. Pada keadaan darurat lewat intra vena
Insulin kerja cepat, sedang, lama.
ANTIDIABETIK ORAL
Sulfonilurea (Tolbutamide, Glipizide)
Merangsang pelepasan insulin dari sel β
Mengurangi kadar glukagon serum
Meningkatkan pengikatan insulin pada jaringan target dan reseptor
Biguanida (Metformin)
Mengurangi pengeluaran glukosa hati dengan menghambat Glukoneogenesis
α-Glukosidase Inhibitor (Akarbosa)
Inhibitor di Villi Usus
Mantik Bimo Nugroho, S.Farm., Apt.
DEFINISI
Merupakan suatu group sindrom heterogen yang semua gejalanya ditandai dengan peningkatan gula darah yang disebabkan oleh defisiensi insulin relatif atau absolut
Jenis – Jenis Diabetes
Tipe 1
Tergantung Insulin
Insulin dependent Diabetes mellitus
Rusaknya sel ß pankreas
Pengobatan dengan Insulin eksogen
Tipe 2
Tidak tergatung Insulin
Non Insulin dependent Diabetes Melitus
Resistensi organ target yang membatasi respon insulin endogen maupun eksogen
Pengobatan bertujuan untuk memelihara konsentrasi gula darah dengan antidiabetik oral maupun insulin eksogen
INSULIN
Didapatkan dari isolasi pankreas sapi dan babi. Selain itu dengan sintesis dari Escherrichia colli yang telah diubah secara genetik
Pada umumnya diinjeksikan secara subkutan. Pada keadaan darurat lewat intra vena
Insulin kerja cepat, sedang, lama.
ANTIDIABETIK ORAL
Sulfonilurea (Tolbutamide, Glipizide)
Merangsang pelepasan insulin dari sel β
Mengurangi kadar glukagon serum
Meningkatkan pengikatan insulin pada jaringan target dan reseptor
Biguanida (Metformin)
Mengurangi pengeluaran glukosa hati dengan menghambat Glukoneogenesis
α-Glukosidase Inhibitor (Akarbosa)
Inhibitor di Villi Usus
F.logi SmkF "Bina Farma"
DARAH
mantik bimo nugroho (gbs)
PENDAHULUAN
A.HEMATINIKA
B.KOAGULANSIA & ANTIKOAGULANSIA
HEMATINIKA
Hematinika : obat – obat yang digunakan untuk merangsang atau memperbaiki proses pembentukan sel darah merah (Erythropoesis)
Anemia : konsentrasi Haemoglobin (Hb) plasma lebih rendah dari normal akibat penurunan jumlah sel darah merah (Erytrosit) yang beredar.
Jenis – Jenis Anemia
Anemia Ferriprive
Kekurangan zat besi. Hb < Normal (Hypocrom), eritrosit micrositer. Anemi Sekunder
Anemia Megaloblaster
Kekurangan Asam Folat (Vit B12), Eritrosit Macrocyter, Hipercrom. Anemi Primer/Pernisiosa
Anemia Lain – Lain
Tidak ada hubungan dengan Asam Folat maupun zat besi
Anemia Aplastis: Primer => Congenital(Keturunan).
Sekunder => Rusaknya sumsum Tl. Blkng karena obat
Anemia Haemolitis : Rusaknya Eritrosit krn Hb dilarutkan dalam serum pada malaria tropika
ANTI ANEMIA
. ZAT BESI
Disimpan dlm sel-sel mukosa intestinal sbg feritin (kompleks protein/besi) sampai dibutuhkan tubuh. Sebagian dibawa ke sumsum tulang, hati u/ sintesa Hb. Defisiensinya karena kehilangan darah akut, menstruasi, kehamilan.
Makanan dengan Fe>5mg/100g : hati, jagung, kuning telur, ragi, kerang, kacang-kacangan.
Makanan dengan Fe 1-5mg/100g : daging, ikan, unggas, sayuran hijau.
Makanan dengan Fe<5mg/100g : susu
ASAM FOLAT
defisiensi disebabkan :
- peningkatan kebutuhan (hamil, menyusui)
- absorbsi buruk akibat patologi usus halus
- alkoholisme
- penggunaan inhibitor dihidrofolat reduktase (metotreksat, trimetoprim)
Absorbsi di yeyenum. Digunakan u/ sintesa DNA & RNA serta pembelahan sel. Jika berlebih diekskresi via urine & faeses.
SIANOKOBALAMIN (Vit B12)
Defisiensi disebabkan oleh kurangnya asupan atau gangguan absorbsi karena rusaknya sel parietal lambung atau hilangnya aktivitas reseptor untuk pengambilan vitamin intestinal.
Siklus enterohepatik : Di lambung, Vit B12 dilepas oleh HCl dari ikatannya dengan protein dan segera diikat oleh faktor intrinsik (Glukoprotein) lambung kemudian diserap oleh ileum. Penimbunan dilakukan di hepar dan dilepas bertahap sesuai kebutuhan tubuh.
Sumber Vit B12 : hati, ginjal, jantung, kerang, kuning telur, sarden, kepiting
KOAGULANSIA & ANTIKOAGULANSIA
KOAGULANSIA : Zat atau obat untuk menghentikan pendarahan
ANTIKOAGULASIA : Zat atau obat untuk mencegah terjadinya pembekuan darah
mantik bimo nugroho (gbs)
PENDAHULUAN
A.HEMATINIKA
B.KOAGULANSIA & ANTIKOAGULANSIA
HEMATINIKA
Hematinika : obat – obat yang digunakan untuk merangsang atau memperbaiki proses pembentukan sel darah merah (Erythropoesis)
Anemia : konsentrasi Haemoglobin (Hb) plasma lebih rendah dari normal akibat penurunan jumlah sel darah merah (Erytrosit) yang beredar.
Jenis – Jenis Anemia
Anemia Ferriprive
Kekurangan zat besi. Hb < Normal (Hypocrom), eritrosit micrositer. Anemi Sekunder
Anemia Megaloblaster
Kekurangan Asam Folat (Vit B12), Eritrosit Macrocyter, Hipercrom. Anemi Primer/Pernisiosa
Anemia Lain – Lain
Tidak ada hubungan dengan Asam Folat maupun zat besi
Anemia Aplastis: Primer => Congenital(Keturunan).
Sekunder => Rusaknya sumsum Tl. Blkng karena obat
Anemia Haemolitis : Rusaknya Eritrosit krn Hb dilarutkan dalam serum pada malaria tropika
ANTI ANEMIA
. ZAT BESI
Disimpan dlm sel-sel mukosa intestinal sbg feritin (kompleks protein/besi) sampai dibutuhkan tubuh. Sebagian dibawa ke sumsum tulang, hati u/ sintesa Hb. Defisiensinya karena kehilangan darah akut, menstruasi, kehamilan.
Makanan dengan Fe>5mg/100g : hati, jagung, kuning telur, ragi, kerang, kacang-kacangan.
Makanan dengan Fe 1-5mg/100g : daging, ikan, unggas, sayuran hijau.
Makanan dengan Fe<5mg/100g : susu
ASAM FOLAT
defisiensi disebabkan :
- peningkatan kebutuhan (hamil, menyusui)
- absorbsi buruk akibat patologi usus halus
- alkoholisme
- penggunaan inhibitor dihidrofolat reduktase (metotreksat, trimetoprim)
Absorbsi di yeyenum. Digunakan u/ sintesa DNA & RNA serta pembelahan sel. Jika berlebih diekskresi via urine & faeses.
SIANOKOBALAMIN (Vit B12)
Defisiensi disebabkan oleh kurangnya asupan atau gangguan absorbsi karena rusaknya sel parietal lambung atau hilangnya aktivitas reseptor untuk pengambilan vitamin intestinal.
Siklus enterohepatik : Di lambung, Vit B12 dilepas oleh HCl dari ikatannya dengan protein dan segera diikat oleh faktor intrinsik (Glukoprotein) lambung kemudian diserap oleh ileum. Penimbunan dilakukan di hepar dan dilepas bertahap sesuai kebutuhan tubuh.
Sumber Vit B12 : hati, ginjal, jantung, kerang, kuning telur, sarden, kepiting
KOAGULANSIA & ANTIKOAGULANSIA
KOAGULANSIA : Zat atau obat untuk menghentikan pendarahan
ANTIKOAGULASIA : Zat atau obat untuk mencegah terjadinya pembekuan darah
makalah pkl apotek "metro" Caruban
HALAMAN PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh kepala sekolah menengah kejuruan farmasi katolik “Bina Farma” Madiun serta Apoteker Pengelola Apotek “METRO” Caruban, sebagai laporan akhir kami selama mengikuti Praktek Kerja Lapangan selama 23 hari mulai tanggal 30 November- 22 Desember 2009
Disahkan di sekolah menengah kejuruan farmasi katolik “Bina Farma” Madiun dan di Apotek “METRO” Caruban, pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : Sembilan
Bulan : Januari
Tahun : Dua Ribu Sepuluh
Pemilik Sarana Apotek Apoteker Pengelola Apotek
“METRO” Caruban ”METRO” Caruban
Umbaran Djoko Nugraha Lanny Wijaya S,Si Apt
Kepala Sekolah Menengah
Kejuruan Farmasi Katolik
” Bina Farma” Madiun
Drs. Suwarno,Apt
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan berkat rahmat taufik serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan di Apotek “METRO” Caruban.
Berangkat dengan bakal pengetahuan dan kemampuan yang sangat terbatas dan dengan adanya bimbingan dari berbagai pihak maka kami menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan di Apotek “METRO” Caruban. Kami menyadari laporan ini tidak akan pernah terselesaikan tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak.
Maka pada kesempatan kali ini kami hendak menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:
1.Bapak Umbaran Djoko Nugroho selaku Pemilik Sarana Apotek “METRO” yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
2.Ibu Lanni Wijaya S.Si.Apt selaku apoteker pengelola apotek beserat Asisten Apoteker serta seluruh karyawan di Apotek “METRO” Caruban yang telah membantu dan membimbing kami selama di Apotek
3.Bapak Drs. Suwarno, Apt selaku Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Katolik “Bina Farma” Madiun yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Apotek “METRO” Caruban
4.Orang tua kami yang telah mmemberi dukungan baik secara moril maupun materiil.
5.serta semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu
Kami yakin dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun penyajiannya. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna penyempurnaan laporan ini ini
Atas segala perhatian kami ucapkan terimakasih.
Madiun, 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman judul
Halaman Pengesahan .. i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi…………………… iv
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang………………………………………. 1
B.Tujuan Instruksional Umum 1
C.Tujuan Pembelajaran 2
D.Materi PKL 3
E.Manfaat Praktek Kerja Lapangan 3
F.Metode……………………………………………... 4
Bab II Apotek
A.Pengertian 6
B.Persyaratan Apotek 6
C.Tata Cara Pemberian ijin Apotek 7
D.Sarana Apotek 8
E.Perlengkapan Apotek 8
F.Tugas & Fungsi Apotek 9
Bab III Materi Praktek Kerja Lapangan
A.Struktur Organisasi………………………………….. 10
B.Tugas & Fungsi Asisten Apoteker…………………... 12
C.Pelayanan Obat………………………………………. 13
D.Administrasi & Distribusi Obat…………………….... 14
E.Gudang………………………………………………. 18
F.Obat Wajib Apotik…………………………………... 20
Bab IV Denah Apotek…………………………………………… 23
Bab V Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ……………………… 24
Bab VI Lampiran
A.Contoh Surat pesanan……………………………….. 25
B.Contoh Surat Pesanan Narkotik……………………... 26
C.Contoh laporan Penggunaan sediaan jadi Narkotik…. 27
D.Contoh Laporan Penggunaan Morphin & pethidin….. 28
E.Contoh Surat Pesanan Psikotropik…………………... 29
F.Contoh laporan penggunaan Psikotropik & OKT…… 30
G.Contoh Resep dr. Winangku Sp.S…………………… 31
Bab VII Kesipulan dan saran
A.Kesimpulan…………………………………………… 32
B.Saran………………………………………………….. 32
Bab VIII Penutup …………………………………………………… 33
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan sarana pembekalan bagi siswa SMK Farmasi Bina Farma untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Apotek merupakan suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) diharapkan para siswa mampu menerapkan ilmu yang didapat di sekolah serta mengembangkan pengetahuan, kemampuan, serta keterampilan di bidang farmasi. Apotek “METRO” merupakan salah satu tempat diadakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dapat membantu siswa mengenali cara memberikan pelayan prima kepada pembeli serta merealisasikan managemen dan pemesanan obat
B.Tujuan Instruksional Umum
1.Memberi pengalaman kerja kepada siswa untuk mengaplikasikan materi yang dipelajari disekolah dengan ditempat kerja.
2.Siswa memahami cara kerja dari tiap- tiap unit kerja.
3.siswa memahami dan mengetahui manfaat tiap- tiap mata pelajaran pada waktu melaksanakan pekerjaannya.
4.siswa memahami tugas pada bidang kerjanya.
C.Tujuan pembelajaran
Setelah siswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Apotek siswa diharapkan:
1.Memiliki Pengetahuan tentang struktur organisasi Apotek.
2.Memiliki pengetahuan tantang cara menerima resep dari pasien.
3.Memiliki penegetahuan tentang cara membaca resep.
4.Memiliki pengetahuan tentang cara mengerjakan resep atau menyiapkan obat.
5.Memiliki pengetahuan tentang meyerahkan obat kepada pasien.
6.Memiliki pengetahuan tentang gudang dan administrasi gudang obat.
7.Memiliki pengetahuan tentang pencatatan dan pelaporan obat bius atau narkotika dan obat lain misalnya obat golongan bebas, kontrasepsi
8.Memiliki pengetahuan tentang pengadaan obat.
9.Memiliki pengetahuan tentang fungsi, tugas dan wewenang asisten apoteker di apotek
10.Memiliki pengetahuan tentang administrasi pelayanan dan distribusi obat.
11.memiliki pengetahuan tantang perijinan Apotek.
D.Materi Praktek Kerja Lapangan
Supaya tercapai tujuan pembelajaran, maka disusun materi Praktek Kerja Lapangan yang terdiri dari:
1.Struktur organisasi
2.Tugas dan fungsi Asisten Apoteker
3.Bidang pelayanan obat
4.Administrasi dan distribusi obat
5.Gudang obat
E.Manfaat PKL
1.Menambah pengetahuan kami tentang pelayanan perbekalan farmasi kepada masyarakat secara langsung.
2.Menambah wawasan kami mengenai nama, jenis obat yang beredar dimasyarakat.
3.Menambah wawasan kami tentang berbagai macam tulisan dokter.
4.Menambah pengetahuan kami tentang bagaimana syarat, perijinan dan pengelolaan obat di Apotek
5.Kami dapat membandingkan antara teori yang didapat di sekolah dengan Praktek Kerja Lapangan yang sebenarnya di Apotek.
6.Menambah pengalamn kami mengenai bagaimana menghadapi pasien- pasien yang bersifat kritis yang sangat menuntut untuk mendapat yang terbaik.
7.memberikan KIE pada pasien
8.Mengawasi Compliance penggunaan obat
F.Metode Penyampaian
1.Metode Pengamatan Langsung
Dengan mengamati semua kegiatan serta hal-hal yang ada di Apotek Sakti secara langsung, antara lain:
Mengetahui tempat meletakkan obat bebas, obat generic, Narkotika dan Psikotropika serta penataan macam sediaan obat seperti tetes mata dan syrup.
Mengetahui cara pelayanan pembelian obat yang disertai resep maupun tanpa resep baik bidan maupun untuk pasien rawat inap.
Mengetahui cara memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi pada pembeli.
Mengetahui cara-cara distribusi obat-obatan dan pembelian obat-obatan
2.Metode Tanya Jawab
Dengan bertanya langsung kepada Apoteker Pengelola Apotek, Pemilik Sarana Apotek, maupun karyawan apotek Metro. Dari pertanyaan tersebutlah kita memperoleh banyak manfaat berupa pengetahuan, pengalaman, serta keterampilan baik yang berkaitan dengan resep maupun cara-cara penyimpanan obat, gudang obat, dan cara distribusi obat serta cara memberikan pelayanan prima kepada pasien.
BAB II
APOTEK
A.Pengertian
(Menurut Permenkes RI No. 922/Menkes/Per/X/1993):
Apotek adalah suatu tempat tertentu dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.(UUK Jilid 1)
B.Persyaratan Apotek
(Menurut Permenkes RI No. 922/Menkes/Per/X/1993):
1.Untuk mendapat izin apotek, Apoteker yang bekerja sama dengan Pemilik Sarana Apotek yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan tempat, perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan perbekalan lain yang merupakan milik sendiri atau milik pihak lain.
2.Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan pelayanan komoditi lainnya diluar sediaan farmasi.
3.Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya diluar sediaan farmasi.( UUK Jilid 1)
C.Tata cara pemberian izin Apotek
(Menurut Permenkes RI No. 922/Menkes/Per/X/1993)
1.Permohonan ijin apotek diajukan oleh apoteker kapada Dinkes tk. I dengan tembusan pada Bupati/ Dinas Kesehatan Kabupaten.
2.Kepala Dinkes tk I selambat- lambatnya 6 hari kerja setelah menerima permohonan, wajib menugaskan stafnya/ bagian pemeriksaan untuk megadakan pemeriksaan terhadap kesiapan apotek untuk melaksanakan kegiatan.
3.Kepala Dinkes tk I selambat-lambatnya 6 hari kerja setelah penugasan dari kepala Diinkes tk. I wajib melaporkan hasil pemeriksaan kepada kakanwil.
4.Dalam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud ayat 2 dan 3 tidak dilaksanakan. Apotek pemohon dapat membuat surat tembusan kepada Dirjen dan Kepala Balai POM
5.Dalam jangka waktu 12 hari setelah diterima laporan hasil pemeriksaan dan pernyataan kesiapan, mengeluarkan surat ijin apotek.
6.Dalam hal hasil pemeriksaan Kepala Balai POM bila masih belum memenuhi syarat Dinkes tk.I dalam jangka 12 hari kerja mengeluarkan surat penundaan.
7.Terhadap surat penundaan, Apoteker diberi kesempatan untuk melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi selambat- lambatnya dalam jangka waktu 1 bulan sejak tanggal surat penundaan. (UUK Jilid 1)
D.Sarana Apotek
1.Dalam hal ini apoteker menggunakan sarana pihak lain, maka penggunaan sarana dimaksud wajib didasarkan atas perjanjian kerja sama antara Apoteker dengan Pemilik Sarana Apotek.
2.Pemilik Sarana harus memenuhi persyaratan tidak pernah terlibat dalam pelanggaran peraturan perundang-undangan dibidang yang bersangkutan
E.Perlengkapan Apotek
Adalah semua peralatan yang digunakan untuk melaksanakan pengelolaan obat di apotek meliputi:
1.Pembuatan, pengelolaan, peracikan, perubahan bentuk, penyimpanan, penyampuran, penyerahan obat dan bahan obat
2.Pengadaan, penyediaan, penyaluran, penjualan perbekalan farmasi
3.Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi.
F.Tugas dan Fungsi Apotek
Menurut peraturan pemerintah no 25 th 1980 adalah:
1.Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucap sumpah jabatan/ janji Apoteker.
2.Sarana farmasi yang melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyerahan obat atau bahan obat.
3.Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan oleh masyarakat secara luas.
BAB III
MATERI PRAKTEK KERJA LAPANGAN
A.Struktur Organisasi
Fungsi pelayanan di dalam Apotek harus mengerti tugas dan wewenangnya masing- masing:
1.Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Adalah apoteker yang telah mendapat Surat Izin Apotek (SIA).
Syarat-syarat Apoteker pengelola Apotek Adalah:
a.Ijazah telah terdaftar pada dinas kesehatan
b.Telah mengucapkan sumpah jabatan sebagai apoteker
c.Memiliki Surat Izin Kerja (SIK) dari menteri kesehatan
d.Memenuhi syarat kesehatan baik fisik maupun mental untuk melaksanakan tugasnya sebagai apoteker
e.Tidak bekerja di perusahaan atau tidak menjadi apoteker pengelola apotek di apotek lain.
2.Asisten Apoteker (AA)
Adalah mereka yang berdasarkan perundang- undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai Asistan Apoteker.
~ Persyaratan Asisten Apoteker
a.Memiliki ijazah sekolah Menengah farmasi
b.Telah mengucap sumpah Asisten Apoteker
c.Memiliki Surat Ijin Kerja (SIK)
d.Tidak cacat fisik atau mental sehingga dapat melakukan pekerjaan dengan baik
~ Tugas Asisten Apoteker adalah:
a.Melayani obat atau menarik obat untuk pasien sesuai dengan resep dokter
b.Memberi informasi tentang penggunaan obat secara tepat dan tentang khasiat obat kepada pasien dengan jelas.
c.Mengatur penyimpanan atau pemasukan obat dari PBF dan juga pengeluaran oleh bagian peracikan.
d.Memberi harga pada resep yang baru masuk
3.Kasir
Menerima, mengatur, dan melakukan pembukuan keuangan
4.Administrasi
Melakukan semua pencatatan segala kegiatan administrasi yang terjadi seperti:
a.Pencatatan stock obat
b.Pencatatan obat kosong
c.Pemesanan Obat
d.Pelaporan pemasukan & pengeluaran obat
B.Tugas & Fungsi Asisten Apoteker
Asisten Apoteker adalah tenaga kesehatan menengah yang kedudukannya di bawah Apoteker, tapi sejajar atau sama fungsi dan tugasnya dengan Asisten Apoteker lain.
Fungsi Asisten Apoteker adalah:
a.Melayani obat atau menarik obat untuk pasien sesuai dengan resep dokter
b.Memberi informasi tentang penggunaan obat secara tepat dan tentang khasiat obat kepada pasien dengan jelas.
c.Mengatur penyimpanan atau pemasukan obat dari PBF dan juga pengeluaran oleh bagian peracikan.
d.Memberi harga pada resep yang baru masuk
adapun tugas Apoteker yang tidak dapat dilimpahkan kepada Asisten Apoteker adalah:
Melaporkan laporan narkotik.
Membuat pesanan narkotik
Menandatangani Copy resep
C.Pelayanan Obat
1. Pelayanan obat ada dua jenis yaitu:
a. Pelayanan dengan resep dokter
Ialah resep yang masuk diterima , untuk mencegah terjadinya kekeliruan diperjalas nama dan alamatnya, kemudian diberi harga, dilayani, diperiksa kembali dan diserahkan pada pasien denagan memberi informasi tentang cara penggunaan dan khasiat obat tersebut.
b. Pelayanan obat tanpa resep dokter
Pelayanan obat yang termasuk dalam golongan obat bebas dan obat bebas terbatas yang disertai informasi cara penggunaanya.
2. Pembayaran Obat
Pembayaran obat ada dua cara:
a.Pembayaran secara tunai
obat yang dibeli sekaligus dibayar
b.Pembayaran secara kredit
Pasien yang membeli obat diapotek tidak langsung membayar sesuai dengan harga resep. Biasanya pembeli merupakan karyawan dari perusahaan atau instansi yang telah bekerja sama dengan apotek yang bersangkutan. Jadi apotek menyerahkan tagihan dengan jumlah tertentu kepada perusahaan sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan
3. Penyerahan Obat
Penyerahan obat ke pasien diserahkan oleh asisten apoteker.
D.Administrasi & Distribusi Obat
Pengadaan Obat
Dalam pemenuhan kebutuhan akan obat, apotek melakukan pengadan obat dari berbagai pihak seperti berikut:
Apotek mendapat obat dari PBF berdasarkan surat pesanan surat pesanan tersebut memuat:
1.Nama apotek dan alamt
2.Nama apoteker dan No. SIK
3.kepada PBF mana
4.Jenis obat
5.Jumlah Obat yang dipesan
6.Tanggal pesan
Di apotek “METRO” distribusi obat dilakukan kepada :
1.Pasien
terdiri dari dua jenis
Pasien yang membeli obat denga resep termasuk ASKES
Pasien yang membeli obat tanpa resep
2.Dokter
Distribusi obat disini berdasarkan surat pesanan dari dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dll.
3.Rumah Sakit
Apotek “METRO” juga melayani resep dari Rumah Sakit.
4.Apotek Lain
Apotek “METRO” juga melayani pembelian obat dari apotek lain jika apotek tersebut sedang tidak memiliki persediaan.
Setelah Apotek memesan obat ke PBF, kemudiam PBF mengirim pesanan kepada Apotek, maka diserahkan ke bagian gudang untuk diperiksa dan dicocokan untuk kemudian di stock, sedangkan untuk narkotik setiap masuk dan keluar harus dicatat dan setiap bulan Apoteker harus melaporkan ke BPOM setempat dengan tembusan pada
a.Kakanwil Depkes RI setempat
b.Kepala Balai POM setempat
Berita acara dikirim ke:
a.Kantor Departemen Kesehatan setempat
b.Balai POM.
c.Kantor wilayah Departemen Kesehatan Propinsi.
Laporan
1.laporan obat narkotik ditujukan kepada
Kanwil Kesehatan Surabaya
Balai POM Surabaya
Kantor Departemen Kesehatan kabupaten Madiun
2.Laporan OKT ditujukan pada:
Kakanwil Kesehatan Surabaya
Ke Balai POM Surabaya
Kepala kantor Departemen Kesehatan Kabupaten Madiun.
3.Laporan kontrasepsi, ditujukan kepada:
Kakanwil Kesehatan Surabaya
Ka. Balai POM Surabaya
Ka. Kantor Departemen Kesehatan
4.Surat pesanan Narkotik Rangkap empat
Putih untuk PBF
Kuning untuk POM
Biru untuk Kanwil Kabupaten
Merah untuk Arsip
E.GUDANG
Gudang obat adalah suatu ruang yang terdapat dalam apotek yang tidak dapat berdiri sendiri atau terpisah dengan ruang bagian apotek lainnya yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan obat- obatan atau persediaan obat- obatan.
Sistem pengeluaran berdasarkan system FIFO ( First In First Out = masuk pertama keluar pertama)
Cara penyimpanan Obat
1.Menurut abjad nama obat
2.Menurut abjad nama pabrik
3.Menurut khasiat obat
4.Menurut kandungan Obat
5.Menurut bentuk sediaan obat
Administrasi gudang
Obat yang diterima masuk dicatat nama dan jumlahnya demikian juga obat yang keluar dicatat nama dan jumlah obatnya oleh petugas gudang, oleh AA atau petugas lain yang dipercaya untuk melaksanakan tugas tersebut. Ukuran gudang secara umum memiliki luas bangunan apotek hanya 50 m2 sedangkan luas gudan sekitar 20 m2 obat yang disimpan tidak boleh berhubungan langsung. Obat tidak boleh berhubungan langsung dengan tanah harus dialasi dengan papan kayu. Karena bila dialasi menggunakan logam akan bereaksi dan mempengaruhi obat.
Syarat- syarat gudang:
1.Ada rak/lemari
2.Terdapat almari pendingin
3.Ruang harus kering dan tidak lembab
4.Ventilasi dan penerangan cukup
5.Bersih dan rapi
6.Mempunyai ruang gerak yang cukup
Penyimpanan narkotik harus dipisahkan secara tersendiri dalam almari terkunci yang diletakkan menempel pada dinding atau berdiri sendiri dengan maksud untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dan mempermudah pengawasan.
Syarat- syarat Almari Narkotik:
1.Dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat
2.Harus mempunyai kunci yang kuat
3.Dibagi menjadi dua pintu yang masing- masing memiliki kunci yang kuat.
Pintu pertama digunakan untuk menyimpan morfin, pethidin, dan garam- garamnya serta untuk persedian Narkotik, sedangkan pintu kedua untuk pelayanan.
4.Apabila tempat khusus tersebut berupa almari yang berukuran kurang dari 40 X 80 X 100 cm, maka almari harus dibuat pada tembok.
F.OBAT WAJIB APOTIK
1.Pertimbangan
Peraturan tentang Obat Wajib Apotik berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 347/Menkes/Sk/VII/1990 yang telah diperbaharui dengan keputusan Mentri Kesehatan No 924/Menkes/Per/X/1993
Dikeluarkan dengan pertimbangan sebagai berikut:
a.pertimbangan yang utama untuk OWA ini sama dengan pertimbangan obat yang diserahkan tanpa resep dokter yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri secara tepat aman dan rasional.
b.Pertimbangan yang kedua untuk peningkatan peran apoteker di apotek dalampelayanan komunikasi, informasi, dan edukasi serta pelayanan obat kepada masyarakat.
c.Pertimbangan yang ketiga untuk peningkatan penyediaan obat di apotek yang dibutuhkan untuk pengobatan sendiri.
2.Pengertian
Obat Wajib Apotik adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh Apoteker di apotek tanpa resep dokter.
3.Kewajiban
a.Memenuhi ketentuan dan batasantiap jenis obat perpasien yang disebut dalam obat wajib apotek yang bersangkutan.
b.Membuat catatan pasien serta obat yang diserahkan.
c.Memberikan informasi meliputi dosis dan aturan pakai, kontra indikasi, efek samping, dll yang perlu diperhatikan oleh pasien.
Contoh
~ Contoh OWA No. 1
1.Obat Kontrasepsi: Linestrenol/ exluton.
2.Obat saluran cerna: Antasida dan sedativa/ spasmodik.
3.Obat mulut dan tenggorokan : Hexetidine dan Degirol.
~ Contoh OWA No. 2
1.Bacitracin
2.Clindamicin
3.Elumethason, dll
~ Contoh OWA No. 3
1.Ranitidin
2.As. Fusidat
3.Alupurinol, dll ( UUK Jilid 1 + Catatan)
BAB IV
DENAH APOTEK “METRO”
BAB V
KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI APOTEK “ METRO”
1.Penjelasan materi PKL oleh APA, PSA, atau AA
2.Membaca resep
3.Memberi etiket
4.Membuat Copy resep
5.Mengambil obat
6.Meracik Obat
7.Menghitung harga
8.Melayani pasien
9.Menyiapkan obat
Kesulitan yang kami alami:
1.Membaca resep
2.Mengambil obat/mencari tempat obat
BAB VI
LAMPIRAN
A.Contoh surat pesanan ( untuk obat bebas, bebas terbatas & ASKES)
B.Contoh Surat pemesanan Narkotik
C.Contoh Laporan penggunaan Sediaan Jadi Narkotik
D.Laporan Penggunaan Morphin, Pethidin
E.Surat pesanan psikotropik
F.Contoh laporan penggunaan Psikotropik & OKT
G. Contoh Resep dr. winangku Sp.S
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Setelah kami melakukan PKL di apotek “METRO” Caruban kami dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1.Kami mendapat gambaran dengan dunia kerja yang sesungguhnya.
2.Kami dapat mengaplikasikan secara langsung ilmu teoritis yang diberi disekolah dengan praktek langsung ditempat PKL.
3.Kami dapat melihat bahkan ikut serta dalm berbagai kegiatan di Apotek.
4.Kami dapat mengenal tugas dan Fungsi AAsecar lebih nyata
5.Kami dapat mengenal labih banyak jenis dan sediaan obat.
B.Saran
Kepada panitia PKL hendaknya memperpanjang masa PKL agar kami lebih dapat merasakan dunia kerja yang sesungguhnya serta kami mempunyai kesempatan untuk memperbaiki kesalahan- kesalahan yang telah kami perbuat pada masa awal PKL. Sehingga para siswa lebih mampu untuk mendalami tujuan dari PKL itu sendiri.
BAB VIII
PENUTUP
Dengan segala kemampuan yang kami miliki serta atas izin Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya kami dapat meyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan di Apotek “METRO” Caruban ini tanpa adanya hambatan yang berarti, laporan ini kami susun berdasarkan pelajaran yang telah kami terima baik secara teori disekolah maupun praktek di apotek.
Mengingat terbatasnya waktu yang diberikan oleh panitia PKL serta karena masih sangat terbatasnya kemampuan kami, sehingga kami menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu kami sehingga kami mampu untuk menyelesaikan laporan ini tepat waktu.
Tak lupa kami memohon maaf kepada semua pihak apabila ada tingkah laku maupun tutur kata kami yang kurang berkenan dihati. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dengan harapan mampu untuk meningkatkan nilai dan dan mutu laporan di masa yang akan datang
Kami berharap semoga laporan ini dapat berguna dikemudian hari dan dapat menambah pengetahuan kami tentang kegiatan yang berlangsung di apotek.
Madiun, 2010
Penyusun
Diterima dan disahkan oleh kepala sekolah menengah kejuruan farmasi katolik “Bina Farma” Madiun serta Apoteker Pengelola Apotek “METRO” Caruban, sebagai laporan akhir kami selama mengikuti Praktek Kerja Lapangan selama 23 hari mulai tanggal 30 November- 22 Desember 2009
Disahkan di sekolah menengah kejuruan farmasi katolik “Bina Farma” Madiun dan di Apotek “METRO” Caruban, pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : Sembilan
Bulan : Januari
Tahun : Dua Ribu Sepuluh
Pemilik Sarana Apotek Apoteker Pengelola Apotek
“METRO” Caruban ”METRO” Caruban
Umbaran Djoko Nugraha Lanny Wijaya S,Si Apt
Kepala Sekolah Menengah
Kejuruan Farmasi Katolik
” Bina Farma” Madiun
Drs. Suwarno,Apt
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan berkat rahmat taufik serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan di Apotek “METRO” Caruban.
Berangkat dengan bakal pengetahuan dan kemampuan yang sangat terbatas dan dengan adanya bimbingan dari berbagai pihak maka kami menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan di Apotek “METRO” Caruban. Kami menyadari laporan ini tidak akan pernah terselesaikan tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak.
Maka pada kesempatan kali ini kami hendak menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:
1.Bapak Umbaran Djoko Nugroho selaku Pemilik Sarana Apotek “METRO” yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
2.Ibu Lanni Wijaya S.Si.Apt selaku apoteker pengelola apotek beserat Asisten Apoteker serta seluruh karyawan di Apotek “METRO” Caruban yang telah membantu dan membimbing kami selama di Apotek
3.Bapak Drs. Suwarno, Apt selaku Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Katolik “Bina Farma” Madiun yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Apotek “METRO” Caruban
4.Orang tua kami yang telah mmemberi dukungan baik secara moril maupun materiil.
5.serta semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu
Kami yakin dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun penyajiannya. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna penyempurnaan laporan ini ini
Atas segala perhatian kami ucapkan terimakasih.
Madiun, 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman judul
Halaman Pengesahan .. i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi…………………… iv
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang………………………………………. 1
B.Tujuan Instruksional Umum 1
C.Tujuan Pembelajaran 2
D.Materi PKL 3
E.Manfaat Praktek Kerja Lapangan 3
F.Metode……………………………………………... 4
Bab II Apotek
A.Pengertian 6
B.Persyaratan Apotek 6
C.Tata Cara Pemberian ijin Apotek 7
D.Sarana Apotek 8
E.Perlengkapan Apotek 8
F.Tugas & Fungsi Apotek 9
Bab III Materi Praktek Kerja Lapangan
A.Struktur Organisasi………………………………….. 10
B.Tugas & Fungsi Asisten Apoteker…………………... 12
C.Pelayanan Obat………………………………………. 13
D.Administrasi & Distribusi Obat…………………….... 14
E.Gudang………………………………………………. 18
F.Obat Wajib Apotik…………………………………... 20
Bab IV Denah Apotek…………………………………………… 23
Bab V Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ……………………… 24
Bab VI Lampiran
A.Contoh Surat pesanan……………………………….. 25
B.Contoh Surat Pesanan Narkotik……………………... 26
C.Contoh laporan Penggunaan sediaan jadi Narkotik…. 27
D.Contoh Laporan Penggunaan Morphin & pethidin….. 28
E.Contoh Surat Pesanan Psikotropik…………………... 29
F.Contoh laporan penggunaan Psikotropik & OKT…… 30
G.Contoh Resep dr. Winangku Sp.S…………………… 31
Bab VII Kesipulan dan saran
A.Kesimpulan…………………………………………… 32
B.Saran………………………………………………….. 32
Bab VIII Penutup …………………………………………………… 33
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan sarana pembekalan bagi siswa SMK Farmasi Bina Farma untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Apotek merupakan suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) diharapkan para siswa mampu menerapkan ilmu yang didapat di sekolah serta mengembangkan pengetahuan, kemampuan, serta keterampilan di bidang farmasi. Apotek “METRO” merupakan salah satu tempat diadakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dapat membantu siswa mengenali cara memberikan pelayan prima kepada pembeli serta merealisasikan managemen dan pemesanan obat
B.Tujuan Instruksional Umum
1.Memberi pengalaman kerja kepada siswa untuk mengaplikasikan materi yang dipelajari disekolah dengan ditempat kerja.
2.Siswa memahami cara kerja dari tiap- tiap unit kerja.
3.siswa memahami dan mengetahui manfaat tiap- tiap mata pelajaran pada waktu melaksanakan pekerjaannya.
4.siswa memahami tugas pada bidang kerjanya.
C.Tujuan pembelajaran
Setelah siswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Apotek siswa diharapkan:
1.Memiliki Pengetahuan tentang struktur organisasi Apotek.
2.Memiliki pengetahuan tantang cara menerima resep dari pasien.
3.Memiliki penegetahuan tentang cara membaca resep.
4.Memiliki pengetahuan tentang cara mengerjakan resep atau menyiapkan obat.
5.Memiliki pengetahuan tentang meyerahkan obat kepada pasien.
6.Memiliki pengetahuan tentang gudang dan administrasi gudang obat.
7.Memiliki pengetahuan tentang pencatatan dan pelaporan obat bius atau narkotika dan obat lain misalnya obat golongan bebas, kontrasepsi
8.Memiliki pengetahuan tentang pengadaan obat.
9.Memiliki pengetahuan tentang fungsi, tugas dan wewenang asisten apoteker di apotek
10.Memiliki pengetahuan tentang administrasi pelayanan dan distribusi obat.
11.memiliki pengetahuan tantang perijinan Apotek.
D.Materi Praktek Kerja Lapangan
Supaya tercapai tujuan pembelajaran, maka disusun materi Praktek Kerja Lapangan yang terdiri dari:
1.Struktur organisasi
2.Tugas dan fungsi Asisten Apoteker
3.Bidang pelayanan obat
4.Administrasi dan distribusi obat
5.Gudang obat
E.Manfaat PKL
1.Menambah pengetahuan kami tentang pelayanan perbekalan farmasi kepada masyarakat secara langsung.
2.Menambah wawasan kami mengenai nama, jenis obat yang beredar dimasyarakat.
3.Menambah wawasan kami tentang berbagai macam tulisan dokter.
4.Menambah pengetahuan kami tentang bagaimana syarat, perijinan dan pengelolaan obat di Apotek
5.Kami dapat membandingkan antara teori yang didapat di sekolah dengan Praktek Kerja Lapangan yang sebenarnya di Apotek.
6.Menambah pengalamn kami mengenai bagaimana menghadapi pasien- pasien yang bersifat kritis yang sangat menuntut untuk mendapat yang terbaik.
7.memberikan KIE pada pasien
8.Mengawasi Compliance penggunaan obat
F.Metode Penyampaian
1.Metode Pengamatan Langsung
Dengan mengamati semua kegiatan serta hal-hal yang ada di Apotek Sakti secara langsung, antara lain:
Mengetahui tempat meletakkan obat bebas, obat generic, Narkotika dan Psikotropika serta penataan macam sediaan obat seperti tetes mata dan syrup.
Mengetahui cara pelayanan pembelian obat yang disertai resep maupun tanpa resep baik bidan maupun untuk pasien rawat inap.
Mengetahui cara memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi pada pembeli.
Mengetahui cara-cara distribusi obat-obatan dan pembelian obat-obatan
2.Metode Tanya Jawab
Dengan bertanya langsung kepada Apoteker Pengelola Apotek, Pemilik Sarana Apotek, maupun karyawan apotek Metro. Dari pertanyaan tersebutlah kita memperoleh banyak manfaat berupa pengetahuan, pengalaman, serta keterampilan baik yang berkaitan dengan resep maupun cara-cara penyimpanan obat, gudang obat, dan cara distribusi obat serta cara memberikan pelayanan prima kepada pasien.
BAB II
APOTEK
A.Pengertian
(Menurut Permenkes RI No. 922/Menkes/Per/X/1993):
Apotek adalah suatu tempat tertentu dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.(UUK Jilid 1)
B.Persyaratan Apotek
(Menurut Permenkes RI No. 922/Menkes/Per/X/1993):
1.Untuk mendapat izin apotek, Apoteker yang bekerja sama dengan Pemilik Sarana Apotek yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan tempat, perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan perbekalan lain yang merupakan milik sendiri atau milik pihak lain.
2.Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan pelayanan komoditi lainnya diluar sediaan farmasi.
3.Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya diluar sediaan farmasi.( UUK Jilid 1)
C.Tata cara pemberian izin Apotek
(Menurut Permenkes RI No. 922/Menkes/Per/X/1993)
1.Permohonan ijin apotek diajukan oleh apoteker kapada Dinkes tk. I dengan tembusan pada Bupati/ Dinas Kesehatan Kabupaten.
2.Kepala Dinkes tk I selambat- lambatnya 6 hari kerja setelah menerima permohonan, wajib menugaskan stafnya/ bagian pemeriksaan untuk megadakan pemeriksaan terhadap kesiapan apotek untuk melaksanakan kegiatan.
3.Kepala Dinkes tk I selambat-lambatnya 6 hari kerja setelah penugasan dari kepala Diinkes tk. I wajib melaporkan hasil pemeriksaan kepada kakanwil.
4.Dalam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud ayat 2 dan 3 tidak dilaksanakan. Apotek pemohon dapat membuat surat tembusan kepada Dirjen dan Kepala Balai POM
5.Dalam jangka waktu 12 hari setelah diterima laporan hasil pemeriksaan dan pernyataan kesiapan, mengeluarkan surat ijin apotek.
6.Dalam hal hasil pemeriksaan Kepala Balai POM bila masih belum memenuhi syarat Dinkes tk.I dalam jangka 12 hari kerja mengeluarkan surat penundaan.
7.Terhadap surat penundaan, Apoteker diberi kesempatan untuk melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi selambat- lambatnya dalam jangka waktu 1 bulan sejak tanggal surat penundaan. (UUK Jilid 1)
D.Sarana Apotek
1.Dalam hal ini apoteker menggunakan sarana pihak lain, maka penggunaan sarana dimaksud wajib didasarkan atas perjanjian kerja sama antara Apoteker dengan Pemilik Sarana Apotek.
2.Pemilik Sarana harus memenuhi persyaratan tidak pernah terlibat dalam pelanggaran peraturan perundang-undangan dibidang yang bersangkutan
E.Perlengkapan Apotek
Adalah semua peralatan yang digunakan untuk melaksanakan pengelolaan obat di apotek meliputi:
1.Pembuatan, pengelolaan, peracikan, perubahan bentuk, penyimpanan, penyampuran, penyerahan obat dan bahan obat
2.Pengadaan, penyediaan, penyaluran, penjualan perbekalan farmasi
3.Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi.
F.Tugas dan Fungsi Apotek
Menurut peraturan pemerintah no 25 th 1980 adalah:
1.Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucap sumpah jabatan/ janji Apoteker.
2.Sarana farmasi yang melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyerahan obat atau bahan obat.
3.Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan oleh masyarakat secara luas.
BAB III
MATERI PRAKTEK KERJA LAPANGAN
A.Struktur Organisasi
Fungsi pelayanan di dalam Apotek harus mengerti tugas dan wewenangnya masing- masing:
1.Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Adalah apoteker yang telah mendapat Surat Izin Apotek (SIA).
Syarat-syarat Apoteker pengelola Apotek Adalah:
a.Ijazah telah terdaftar pada dinas kesehatan
b.Telah mengucapkan sumpah jabatan sebagai apoteker
c.Memiliki Surat Izin Kerja (SIK) dari menteri kesehatan
d.Memenuhi syarat kesehatan baik fisik maupun mental untuk melaksanakan tugasnya sebagai apoteker
e.Tidak bekerja di perusahaan atau tidak menjadi apoteker pengelola apotek di apotek lain.
2.Asisten Apoteker (AA)
Adalah mereka yang berdasarkan perundang- undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai Asistan Apoteker.
~ Persyaratan Asisten Apoteker
a.Memiliki ijazah sekolah Menengah farmasi
b.Telah mengucap sumpah Asisten Apoteker
c.Memiliki Surat Ijin Kerja (SIK)
d.Tidak cacat fisik atau mental sehingga dapat melakukan pekerjaan dengan baik
~ Tugas Asisten Apoteker adalah:
a.Melayani obat atau menarik obat untuk pasien sesuai dengan resep dokter
b.Memberi informasi tentang penggunaan obat secara tepat dan tentang khasiat obat kepada pasien dengan jelas.
c.Mengatur penyimpanan atau pemasukan obat dari PBF dan juga pengeluaran oleh bagian peracikan.
d.Memberi harga pada resep yang baru masuk
3.Kasir
Menerima, mengatur, dan melakukan pembukuan keuangan
4.Administrasi
Melakukan semua pencatatan segala kegiatan administrasi yang terjadi seperti:
a.Pencatatan stock obat
b.Pencatatan obat kosong
c.Pemesanan Obat
d.Pelaporan pemasukan & pengeluaran obat
B.Tugas & Fungsi Asisten Apoteker
Asisten Apoteker adalah tenaga kesehatan menengah yang kedudukannya di bawah Apoteker, tapi sejajar atau sama fungsi dan tugasnya dengan Asisten Apoteker lain.
Fungsi Asisten Apoteker adalah:
a.Melayani obat atau menarik obat untuk pasien sesuai dengan resep dokter
b.Memberi informasi tentang penggunaan obat secara tepat dan tentang khasiat obat kepada pasien dengan jelas.
c.Mengatur penyimpanan atau pemasukan obat dari PBF dan juga pengeluaran oleh bagian peracikan.
d.Memberi harga pada resep yang baru masuk
adapun tugas Apoteker yang tidak dapat dilimpahkan kepada Asisten Apoteker adalah:
Melaporkan laporan narkotik.
Membuat pesanan narkotik
Menandatangani Copy resep
C.Pelayanan Obat
1. Pelayanan obat ada dua jenis yaitu:
a. Pelayanan dengan resep dokter
Ialah resep yang masuk diterima , untuk mencegah terjadinya kekeliruan diperjalas nama dan alamatnya, kemudian diberi harga, dilayani, diperiksa kembali dan diserahkan pada pasien denagan memberi informasi tentang cara penggunaan dan khasiat obat tersebut.
b. Pelayanan obat tanpa resep dokter
Pelayanan obat yang termasuk dalam golongan obat bebas dan obat bebas terbatas yang disertai informasi cara penggunaanya.
2. Pembayaran Obat
Pembayaran obat ada dua cara:
a.Pembayaran secara tunai
obat yang dibeli sekaligus dibayar
b.Pembayaran secara kredit
Pasien yang membeli obat diapotek tidak langsung membayar sesuai dengan harga resep. Biasanya pembeli merupakan karyawan dari perusahaan atau instansi yang telah bekerja sama dengan apotek yang bersangkutan. Jadi apotek menyerahkan tagihan dengan jumlah tertentu kepada perusahaan sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan
3. Penyerahan Obat
Penyerahan obat ke pasien diserahkan oleh asisten apoteker.
D.Administrasi & Distribusi Obat
Pengadaan Obat
Dalam pemenuhan kebutuhan akan obat, apotek melakukan pengadan obat dari berbagai pihak seperti berikut:
Apotek mendapat obat dari PBF berdasarkan surat pesanan surat pesanan tersebut memuat:
1.Nama apotek dan alamt
2.Nama apoteker dan No. SIK
3.kepada PBF mana
4.Jenis obat
5.Jumlah Obat yang dipesan
6.Tanggal pesan
Di apotek “METRO” distribusi obat dilakukan kepada :
1.Pasien
terdiri dari dua jenis
Pasien yang membeli obat denga resep termasuk ASKES
Pasien yang membeli obat tanpa resep
2.Dokter
Distribusi obat disini berdasarkan surat pesanan dari dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dll.
3.Rumah Sakit
Apotek “METRO” juga melayani resep dari Rumah Sakit.
4.Apotek Lain
Apotek “METRO” juga melayani pembelian obat dari apotek lain jika apotek tersebut sedang tidak memiliki persediaan.
Setelah Apotek memesan obat ke PBF, kemudiam PBF mengirim pesanan kepada Apotek, maka diserahkan ke bagian gudang untuk diperiksa dan dicocokan untuk kemudian di stock, sedangkan untuk narkotik setiap masuk dan keluar harus dicatat dan setiap bulan Apoteker harus melaporkan ke BPOM setempat dengan tembusan pada
a.Kakanwil Depkes RI setempat
b.Kepala Balai POM setempat
Berita acara dikirim ke:
a.Kantor Departemen Kesehatan setempat
b.Balai POM.
c.Kantor wilayah Departemen Kesehatan Propinsi.
Laporan
1.laporan obat narkotik ditujukan kepada
Kanwil Kesehatan Surabaya
Balai POM Surabaya
Kantor Departemen Kesehatan kabupaten Madiun
2.Laporan OKT ditujukan pada:
Kakanwil Kesehatan Surabaya
Ke Balai POM Surabaya
Kepala kantor Departemen Kesehatan Kabupaten Madiun.
3.Laporan kontrasepsi, ditujukan kepada:
Kakanwil Kesehatan Surabaya
Ka. Balai POM Surabaya
Ka. Kantor Departemen Kesehatan
4.Surat pesanan Narkotik Rangkap empat
Putih untuk PBF
Kuning untuk POM
Biru untuk Kanwil Kabupaten
Merah untuk Arsip
E.GUDANG
Gudang obat adalah suatu ruang yang terdapat dalam apotek yang tidak dapat berdiri sendiri atau terpisah dengan ruang bagian apotek lainnya yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan obat- obatan atau persediaan obat- obatan.
Sistem pengeluaran berdasarkan system FIFO ( First In First Out = masuk pertama keluar pertama)
Cara penyimpanan Obat
1.Menurut abjad nama obat
2.Menurut abjad nama pabrik
3.Menurut khasiat obat
4.Menurut kandungan Obat
5.Menurut bentuk sediaan obat
Administrasi gudang
Obat yang diterima masuk dicatat nama dan jumlahnya demikian juga obat yang keluar dicatat nama dan jumlah obatnya oleh petugas gudang, oleh AA atau petugas lain yang dipercaya untuk melaksanakan tugas tersebut. Ukuran gudang secara umum memiliki luas bangunan apotek hanya 50 m2 sedangkan luas gudan sekitar 20 m2 obat yang disimpan tidak boleh berhubungan langsung. Obat tidak boleh berhubungan langsung dengan tanah harus dialasi dengan papan kayu. Karena bila dialasi menggunakan logam akan bereaksi dan mempengaruhi obat.
Syarat- syarat gudang:
1.Ada rak/lemari
2.Terdapat almari pendingin
3.Ruang harus kering dan tidak lembab
4.Ventilasi dan penerangan cukup
5.Bersih dan rapi
6.Mempunyai ruang gerak yang cukup
Penyimpanan narkotik harus dipisahkan secara tersendiri dalam almari terkunci yang diletakkan menempel pada dinding atau berdiri sendiri dengan maksud untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dan mempermudah pengawasan.
Syarat- syarat Almari Narkotik:
1.Dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat
2.Harus mempunyai kunci yang kuat
3.Dibagi menjadi dua pintu yang masing- masing memiliki kunci yang kuat.
Pintu pertama digunakan untuk menyimpan morfin, pethidin, dan garam- garamnya serta untuk persedian Narkotik, sedangkan pintu kedua untuk pelayanan.
4.Apabila tempat khusus tersebut berupa almari yang berukuran kurang dari 40 X 80 X 100 cm, maka almari harus dibuat pada tembok.
F.OBAT WAJIB APOTIK
1.Pertimbangan
Peraturan tentang Obat Wajib Apotik berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 347/Menkes/Sk/VII/1990 yang telah diperbaharui dengan keputusan Mentri Kesehatan No 924/Menkes/Per/X/1993
Dikeluarkan dengan pertimbangan sebagai berikut:
a.pertimbangan yang utama untuk OWA ini sama dengan pertimbangan obat yang diserahkan tanpa resep dokter yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri secara tepat aman dan rasional.
b.Pertimbangan yang kedua untuk peningkatan peran apoteker di apotek dalampelayanan komunikasi, informasi, dan edukasi serta pelayanan obat kepada masyarakat.
c.Pertimbangan yang ketiga untuk peningkatan penyediaan obat di apotek yang dibutuhkan untuk pengobatan sendiri.
2.Pengertian
Obat Wajib Apotik adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh Apoteker di apotek tanpa resep dokter.
3.Kewajiban
a.Memenuhi ketentuan dan batasantiap jenis obat perpasien yang disebut dalam obat wajib apotek yang bersangkutan.
b.Membuat catatan pasien serta obat yang diserahkan.
c.Memberikan informasi meliputi dosis dan aturan pakai, kontra indikasi, efek samping, dll yang perlu diperhatikan oleh pasien.
Contoh
~ Contoh OWA No. 1
1.Obat Kontrasepsi: Linestrenol/ exluton.
2.Obat saluran cerna: Antasida dan sedativa/ spasmodik.
3.Obat mulut dan tenggorokan : Hexetidine dan Degirol.
~ Contoh OWA No. 2
1.Bacitracin
2.Clindamicin
3.Elumethason, dll
~ Contoh OWA No. 3
1.Ranitidin
2.As. Fusidat
3.Alupurinol, dll ( UUK Jilid 1 + Catatan)
BAB IV
DENAH APOTEK “METRO”
BAB V
KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI APOTEK “ METRO”
1.Penjelasan materi PKL oleh APA, PSA, atau AA
2.Membaca resep
3.Memberi etiket
4.Membuat Copy resep
5.Mengambil obat
6.Meracik Obat
7.Menghitung harga
8.Melayani pasien
9.Menyiapkan obat
Kesulitan yang kami alami:
1.Membaca resep
2.Mengambil obat/mencari tempat obat
BAB VI
LAMPIRAN
A.Contoh surat pesanan ( untuk obat bebas, bebas terbatas & ASKES)
B.Contoh Surat pemesanan Narkotik
C.Contoh Laporan penggunaan Sediaan Jadi Narkotik
D.Laporan Penggunaan Morphin, Pethidin
E.Surat pesanan psikotropik
F.Contoh laporan penggunaan Psikotropik & OKT
G. Contoh Resep dr. winangku Sp.S
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Setelah kami melakukan PKL di apotek “METRO” Caruban kami dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1.Kami mendapat gambaran dengan dunia kerja yang sesungguhnya.
2.Kami dapat mengaplikasikan secara langsung ilmu teoritis yang diberi disekolah dengan praktek langsung ditempat PKL.
3.Kami dapat melihat bahkan ikut serta dalm berbagai kegiatan di Apotek.
4.Kami dapat mengenal tugas dan Fungsi AAsecar lebih nyata
5.Kami dapat mengenal labih banyak jenis dan sediaan obat.
B.Saran
Kepada panitia PKL hendaknya memperpanjang masa PKL agar kami lebih dapat merasakan dunia kerja yang sesungguhnya serta kami mempunyai kesempatan untuk memperbaiki kesalahan- kesalahan yang telah kami perbuat pada masa awal PKL. Sehingga para siswa lebih mampu untuk mendalami tujuan dari PKL itu sendiri.
BAB VIII
PENUTUP
Dengan segala kemampuan yang kami miliki serta atas izin Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya kami dapat meyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan di Apotek “METRO” Caruban ini tanpa adanya hambatan yang berarti, laporan ini kami susun berdasarkan pelajaran yang telah kami terima baik secara teori disekolah maupun praktek di apotek.
Mengingat terbatasnya waktu yang diberikan oleh panitia PKL serta karena masih sangat terbatasnya kemampuan kami, sehingga kami menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu kami sehingga kami mampu untuk menyelesaikan laporan ini tepat waktu.
Tak lupa kami memohon maaf kepada semua pihak apabila ada tingkah laku maupun tutur kata kami yang kurang berkenan dihati. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dengan harapan mampu untuk meningkatkan nilai dan dan mutu laporan di masa yang akan datang
Kami berharap semoga laporan ini dapat berguna dikemudian hari dan dapat menambah pengetahuan kami tentang kegiatan yang berlangsung di apotek.
Madiun, 2010
Penyusun
Minggu, 17 Januari 2010
LUPA
hya... NORMA NORMA.... pikun koc dipek dhewe tho yo, itulah bisikan yang keluar dari hati ku saat ii karena q melupakan sesuatu yang sangat penting dalam akun ini.
q lupa password bloger q yang lama gimana donk...
gimana ya caranya biar q bisa inget semuanya...
perasaan udah q catat tapi dimana kenapa q lupa ya??? di binderkah? dihandphone kah atau diselembar kertas didalam dompet?? entahlah padahal didalam blog q yang pertma tersimpan 70% cerita dan kenangan saat q kelas 2 Che di smf, lo q lupa trus gimana q berarti cuma bisa ngebaca doank donk tanpa bisa cerita ke mbahmanchest lagi(nama blog q yang pertama) itu artinya q harus membuka lembaran baru bareng norma windya...
Ya Allah ingatkan lah hamba mu yang super pikun ioni untuk dapat mengingat kembali password blogg q.... Amin
ya udah q mulai nich lembaran bau q bareng norma windya dengerin ya soalnya q low cerita bisa sampe berlembar lembar...
kemarin q ma banyak siswa SMA lain ikut di acara Try Out Akbar UI ya entah emang dasarnya aja q yang g bisa atau emang materinya yang gak sama ya hampi 60% soal kemarin q tuch gak bisa entah gimana ntar hasil nya tapi q yakin suatu saat q mampu melanjutkan pendidikan q kejenjang yang lebih tinggi... Amin
dimulai dari pagi q berangkat dari kost jam 6.10 menuju ke terminal buat berangkat bareng am temnd ku, dilanjutkan ketempat tujuan yaitu SMA 3 yang schoolnya it gede banget kira2 15kali lahn SMF lah. q sampe sana sekitar pukul 7an karena kabar dari gurau kita acara diaujukan dan ternyata.....
acara baru dimulai pukul 8 dan disana q dapet pengalaman yang g terlupakan bgt
1. disana q ma temend2 q yang berada di rung 8 g dapet kursi jadi otomatis kita di perintahkan untk ngangkat kursi sendiri apa g parah tuch... mentang2 gak da gurunya kita dianiaya seenaknya. huuhu
2. setelah acara selesai q bareng ma temend semua yang ngikutin tuch acara meluncur"heleh" menuju gedung serba guna disana kita lihat acara bedah kampus and succes story dari salah satu alumnus dari UI yang berasal dari kota GADIS ini, beliau seoarng dokter muda di RS cipto mangun kusumo. beliau menceritakan pengalaman mulai dari beliau iktu PMDK sampai sekarang menjadi dokter bedah vaskuler dengan gelar cumlaud" dahsyat ga tuch?" disan kita dikasih kesempatan buat atnya apa aja tentang UI. puas bgt dech pokoknya.
3 da acara expo fakulatas bukan berarti disini fakultas nya dijual pi disini tuch kita bebas tanya lbih specific tentang masin2 fakultas yang kita miniati
abis tanya2 pulang dech menuju kampung halaman buat ambil uang saku.. xexexed see you next time
q lupa password bloger q yang lama gimana donk...
gimana ya caranya biar q bisa inget semuanya...
perasaan udah q catat tapi dimana kenapa q lupa ya??? di binderkah? dihandphone kah atau diselembar kertas didalam dompet?? entahlah padahal didalam blog q yang pertma tersimpan 70% cerita dan kenangan saat q kelas 2 Che di smf, lo q lupa trus gimana q berarti cuma bisa ngebaca doank donk tanpa bisa cerita ke mbahmanchest lagi(nama blog q yang pertama) itu artinya q harus membuka lembaran baru bareng norma windya...
Ya Allah ingatkan lah hamba mu yang super pikun ioni untuk dapat mengingat kembali password blogg q.... Amin
ya udah q mulai nich lembaran bau q bareng norma windya dengerin ya soalnya q low cerita bisa sampe berlembar lembar...
kemarin q ma banyak siswa SMA lain ikut di acara Try Out Akbar UI ya entah emang dasarnya aja q yang g bisa atau emang materinya yang gak sama ya hampi 60% soal kemarin q tuch gak bisa entah gimana ntar hasil nya tapi q yakin suatu saat q mampu melanjutkan pendidikan q kejenjang yang lebih tinggi... Amin
dimulai dari pagi q berangkat dari kost jam 6.10 menuju ke terminal buat berangkat bareng am temnd ku, dilanjutkan ketempat tujuan yaitu SMA 3 yang schoolnya it gede banget kira2 15kali lahn SMF lah. q sampe sana sekitar pukul 7an karena kabar dari gurau kita acara diaujukan dan ternyata.....
acara baru dimulai pukul 8 dan disana q dapet pengalaman yang g terlupakan bgt
1. disana q ma temend2 q yang berada di rung 8 g dapet kursi jadi otomatis kita di perintahkan untk ngangkat kursi sendiri apa g parah tuch... mentang2 gak da gurunya kita dianiaya seenaknya. huuhu
2. setelah acara selesai q bareng ma temend semua yang ngikutin tuch acara meluncur"heleh" menuju gedung serba guna disana kita lihat acara bedah kampus and succes story dari salah satu alumnus dari UI yang berasal dari kota GADIS ini, beliau seoarng dokter muda di RS cipto mangun kusumo. beliau menceritakan pengalaman mulai dari beliau iktu PMDK sampai sekarang menjadi dokter bedah vaskuler dengan gelar cumlaud" dahsyat ga tuch?" disan kita dikasih kesempatan buat atnya apa aja tentang UI. puas bgt dech pokoknya.
3 da acara expo fakulatas bukan berarti disini fakultas nya dijual pi disini tuch kita bebas tanya lbih specific tentang masin2 fakultas yang kita miniati
abis tanya2 pulang dech menuju kampung halaman buat ambil uang saku.. xexexed see you next time
Langganan:
Postingan (Atom)